Sempat Dilarang Berbisnis, Pemuda Ini Raih Omzet Ratusan Juta dari Evo Konsultan Properti & Perbankan

Wisnu Broto, Owner Evo Konsultan Property & Perbankan, Direktur Koperasi GSM.

Keinginan untuk memiliki bisnis secara mandiri kerap terbentur dengan keadaan.

Tak jarang seorang pebisnis pernah melewatinya. Mulai dari melanjutkan pendidikan atau fokus mengembangkan bisnis, hingga keinginan keluarga ataupun orang tua yang tidak sejalan dengan semangat berwirausaha.

Seperti Wisnu Broto , pemuda kelahiran Tangerang ini menceritakan awal mula dirinya membangun bisnis Konsultan Properti & Perbankan. yang bergerak di bidang ptoperti dan perbankan, yang membantu masyarakat memecahkan permasalah khususnya di perbankan, yang mengalami kesulitan dalam pengkreditan di Bank. dengan legalitas Koperasi yang membuat uang para Investor sangat aman dan terpercaya, itulah kunci kesuksesan yaitu "Kepercayaan.
Wisnu sapaan akrabnya berujar, pada awal mengembangkan usaha, orang tuanya tak sepakat Ali terjun ke dunia bisnis.

Kedua orang tuanya menginginkan Wisnu untuk fokus menyelesaikan studi di Universitas di Surabaya, dengan jurusan Ekonomi Manajemen Perbankan.
"Momen berharganya adalah waktu memulai usaha ini orang tua saya melarang, terutama kondisi saya yang sangat tidak menentu, dengan pendapatan yang di bilang sangat kurang,karena mengandalkan bisnis yang tidak menentu," ujar pria kelahiran Jakarta 4 Mei 1989 saat berbincang, pekan lalu.

Wisnu mengungkapkan, perjalanan dalam dunia perbisnisannya tak berjalan mulus di dunia bisnis Club Badminton. Pada tahun kedua dalam Bisnisnya, dan memasuki tahun ketiga, bisnis yang digelutinya mulai bergerak ditempat, bahkan mengalami kerugian , jangan bermimpi untuk menabung, untuk tidak berhutang saja sudah bagus.

Kepusingan Wisnu pun memuncak, hingga akhirnya ia memutuskan untuk mencoba berbisnis di Evo Properti & Perbankan, yang awal nya hanya mencoba join, yang di ajak langsung oleh teman baiknya, dengan konsep "Jual Beli Properti & Tabungan Koperasi" ' tanpa sepengetahuan orang tuanya. Bisnis tersebut sudah ia bangun sejak 4 tahun yang lalu.

Pada tahap awal, dirinya tak memiliki modal sepeserpun,. Wisnu hanya menjadi Marketing penjualan melalui jejaring internet dan mengandalkan refrensi teman ke teman kala itu.OLX

"Mulainya itu kira-kira tahun 2014 dan pas mulai dipercaya menjadi Owner Perusahaan Evo Group tahun 2016," dan akhirnya saay ini dipercaya menjadi Direktur Perusahaan Koperasi GSM tahun 2017, ungkapnya.

Pada tahun 2015, Wisnu mulai mengurangi bisnis yang lama. Ia fokus mengembangkan Evo Group dan Koperasi dengan membuka satu Kantor Cabang sekitaran Kertomenanggal, Surabaya Selatan
.

Kantor Evo Konsultan Properti & Perbankan.

"Saya awalnya menjadi Marketingl, tidak ngomong sama orang tua saya, dua bulan saya bekerja,dua bulan itu saya full time kerja Properti, handle Investor yang di online juga semuanya , Bersama selalu keliling Surabaya mencari Investor bersama Mentor saya, Gemilang Putra. Ujar Wisnu

Kemudian, seperti pepatah bilang, 'Sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, baunya tetap tercium juga'. Usaha Wisnu diketahui oleh orang tuanya, dan dia pun diberikan kebebasan untuk terus menjalankan bisnis.

"Dari situ yaudah terserah kamu deh mau terus atau enggak, dan akhirnya saya direstui orang tua untuk bekerja dan memulai karier di properti & perbankan tahun 2015 kemarin," ungkap Wisnu.

Hingga saat ini, Wisnu memiliki Kantor Konsultan dan Koperasi, di Surabaya, mulai dari Surabaya, Siduarjo, Mojokerto, Gresik,Bali, hingga Jakarta.
"Omzet keseluruhan kalau lagi sepi ya di angka Rp 1 Milliar per bulan, kalau ramai bisa sampai Rp 3 Milliar per bulan," papar Wisnu

Dalam memasarkan produk Properti dan Koperasinya, Wisnu memanfaatkan jejaring sosial seperti Instagram, Line, dan WhatsApp.

Sementara satu aset Properti dan Koperasi memiliki rentang harga yang berbeda-beda tergantung jenis aset dan lokasi, mulai dari Rp 100.000.000 hingga Rp 1.000.000.000 per transaksi.

"Pesanan kalau bulan-bulan biasa tidak ada hari raya ataupun hari-hari besar 5 sampai 10 aset . Tapi kalau ada momen-momen tertentu bisa sampai 20 aset, dan kalau ada event-event akhir tahun lebih banyak permintaan dan aset murah, karena di saat itu banyak orang yang membutuhkan uang, dan di situlah sebenarnya kesempatan besar yang orang kebanyakan tidak melihatnya," pungkas Wisnu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Modal Rp 3 juta, Pria Ini Bisnis Property Beromzet Rp 5 Milliar/Bulan

Cerita Sukses Di Usia Muda