Langsung ke konten utama

Cerita Sukses Di Usia Muda

8 Prinsip Gila Wisnu Broto yang Tak Hanya Menjadikannya Sukses di Evo Konsultan, Namun Juga Berguna Sebagai Manusia


Wisnu Broto yang juga kerap disapa dengan “Pak Broto”  tak pernah lelah untuk memberi motifasi untuk para generasi muda indonesia. Di artikel ini akan mengulas prinsip hidup Wisnu Broto yang terbukti telah sukses membawanya mencapai kesuksesan. Bukan tidak mungkin prinsip tersebut juga bisa kamu terapkan ‘kan?

1. Saat orang Ribut Dengan Target yang Dicanangkan, Bagi Wisnu Broto Perjalanan Menuju Sukses Justru Tidak Perlu Memiliki Tujuan


Prinsip Wisnu Broto perjalanan tidak perlu punya tujuan.
Dalam sebuah wawancara dengan seorang wartawan Wisnu mengatakan bahwa perjalanan hidup dan bisnisnya selama ini tidak dijalani dengan tujuan yang pasti. Berbeda dengan orang kebanyakan yang mencanangkan target jelas tentang hal-hal yang harus ia capai dalam hidup — Wisnu Broto memilih menjalani.
“Dengan adanya tujuan, maka seseorang hanya tertuju pada satu titik yang namanya tujuan. Dia tidak akan berusaha untuk mendapatkan hasil yang melebihi titik tersebut. Padahal potensi setiap orang sangat mungkin melewati titik tersebut. Jadi sayang dong kemampuan saya, bila harus dipaku oleh tujuan.”

Begitu ujar Wisnu Broto ketika ditanya mengenai prinsipnya ini. Wisnu memang dikenal sebagai orang yang santai dan mengalir, tapi bukan berarti ia tidak punya mimpi. Tujuan tidak dicanangkannya bukan karena malas atau takut tidak bisa mencapai target. Justru “tujuan” atau “target” dianggap sebagai belenggu yang bisa menghalangi langkahnya mencapai hal-hal yang lebih dari sekadar tujuan yang telah disepakati itu.

2. Rencana Adalah Bencana Bagi Wisnu Broto. Dalam Bisnis Wisnu Selalu Menekankan Prinsip “Mengalir Saja”


“Rencana itu cuma berlaku buat mereka yang belajar manajemen. Dari A, B, C, D, sampai Z. Padahal dalam bisnis tidak ada yang seperti itu, bisnis tidak mungkin lurus dan runut saja. Tapi sayangnya di sekolah kita sudah terlalu sering diajarkan bikin rencana. Padahal rencana itu racun, bencana!”

Wisnu Broto, Mereka Bilang Saya Gila
Prinsip “mengalir saja” memang jadi tali pancang dalam perjalanan bisnis Wisnu Broto. Dimulai dari menetap di Singapore selama 4 tahun dan bekerja di sebuah Club Badminton , Wisnu beralih haluan jadi pengusaha Club Badminton saat kembali ke Indonesia. Apakah semua itu direncakan? Jawabnya, “Tidak.”
Wisnu menjalani bisnisnya sesuai keadaan pasar. Tanpa banyak rencana, ia mengambil peluang paling menguntungkan yang ada di depan mata. Terdengar oportunis memang, tapi dari cara ini  terbukti berhasil jadi pemimpin di bidangnya saat ini di Evo Konsultan.

3. Walau Terlahir Sebagai Orang Cukup Berada Wisnu Tidak Mau Berleha-leha. Jadi Penjaga Toko, Jual baju rumah ke rumah, Sampai Guru Olahraga Pernah Dilakoninya


Wisnu Broto memang lahir dari keluarga yang cukup berada..
Wisnu sempat terdampar selama 4 tahun di Singapore untuk bekerja sebagai Guru Badminton di sebuah Club Olahraga setempat. Sepulangnya ke Indonesia Wisnu menjadi pengusaha Club Badminton. karena dampak keluar masuk murid yang menjadi kendala pendapatan Wisnu tidak menentu yang membuat semua yang dekerjakan sebatas jalan di tempat.

Dengan kondisi hanya seorang diri di Surabaya tanpa keluarga dan  kondisi ekonominya terpuruk akhirnya memilih dengan memilih untuk berjualan apapun yang bisa di jual degan pemasukan yang tidak menentu. Barulah setelah itu ia bertemu dengan kolega lama yang menyarankannya berbisnis Bisnis Properti Evo Konsultan. Keberhasilan Wisnu tentu tidak bisa dilepaskan dari kegigihannya berusaha. Ia tidak mau duduk manis dengan uang warisan dari orang tuanya yang sebenarnya sudah cukup dari cukup jumlahnya.

4. Jangan Pernah Cari Untung dan Keberhasilan Dalam Bisnis. Kalau Mau Berhasil Justru Kamu Harus Mencari Kegagalan dan Kerugian!Kalau mau berhasil justru carilah



Saran-saran Wisnu dalam dunia bisnis memang terdengar sedikit sinting. Bagaimana tidak, saat sekolah bisnis mengajarkan mahasiswanya bagaimana menghindari kegagalan, Wisnu justru menyarankan untuk mendekatinya. Ketika hukum ekonomi menyediakan opsi untuk terus meraih keuntungan, Wisnu malah menyuruh kita untuk merugi.
Seperti biasa, Wisnu dalam kata bijaknya :
“Orang sudah terlalu terbiasa berpikir secara linier. Kalau mau usaha, pasti mencari untung; mencari berhasil. Padahal dalam usaha itu ya pasti ada rugi dan gagal toh? Bagi kamu yang mau berhasil, justru cari kegagalan sebanyak-banyaknya. Sebab keberhasilan itu hanyalah sebuah titik di puncak gunung kegagalan.”

5. Kalau Mau Usaha Itu Ya Lakukan Saja. Urusan Hitung-hitungan Tak Usah Dipikirkan

Menurut Wisnu terlalu banyak orang pintar, lulusan Sarjana, yang urung membuka usaha karena terlalu banyak perhitungan. Wisnu amat menghindari terjebak dalam kukungan prediksi yang membuatnya tak segera melakoni apa yang jadi keinginannya.
Baginya usaha itu tentang melakukan apa yang harus dilakukan, secepat yang ia bisa dengan sumber daya yang dimilikinya.
“Kelemahan banyak orang adalah terlalu banyak mikir membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah. Padahal yang penting adalah action!”
Di sini pula jawaban Wisnu tentang sudut pandangnya pada untung-rugi jadi lebih masuk akal:
“Kalau kita mencari untung duluan, usaha belum tentu dilakukan karena takut rugi. Tapi kalau mencari rugi, usaha pasti dilakukan karena ga takut untung.”

6. Kuliah Hanya Akan Mengajarkanmu Untuk Tahu. Tapi Bagi Wisnu Jalanan yang Mengajarkannya Untuk Bisa Jadi Perasa


“Teori adalah sebuah informasi basi.”
Begitu ujar Wisnu ketika dalam suatu kesempatan ditanya mengenai pendapatnya soal bangku kuliah. Dalam berbagai seminar yang diberikannya Wisnu dengan lantang mengatakan bahwa kuliah adalah sebuah kesia-siaan. Wisnu bahkan dengan keras berkata bahwa kuliah sama dengan memasukkan sampah ke otakmu. Pendapatnya tentang mahasiswa yang ber-IPK tinggi juga tak kalah pedas.
“Kalau mahasiswa IPK nya sudah 3 koma itu alamat jadi karyawan saja lah. Kalau mau jadi pengusaha, IPK jeblok saja. Karena dengan begitu mau tak mau kamu akan ditolak perusahaan dan terpaksa membuka usaha sendiri.”
Wisnu memang belajar semua dari pengalaman langsung di lapangan. Baginya pendidikan hanya membuat seseorang jadi pribadi yang pintar bicara, tanpa bisa melaksanakan apa yang sudah direncanakannya.

7. Evo Konsultan Dan Koperasi GSM Adalah Bukti Kecerdikan Wisnu Melirik Peluang Usaha. Menciptakan Pasar Sendiri Adalah Cara Terampuh Untuk Berhasil Sebagai Wirasusaha


Saat Wisnu memulai usaha Evo Konsultan Wisnu sempat dicibir sebagai “orang gila” karena dianggap tak akan berhasil. Saat itu pasar Properti dalam negeri sedang anjlok, tetapi di situlah Wisnu melihat peluang bagi para investor yang sebenarnya harus beli ketika anjlok dan menjual kembali ketika naik, dan itulah peluang Bisnis Properti. Atas bantuan seorang kolega lama yang iba atas kondisi ekonomi Wisnu yang terpuruk, Wisnu pun memulai Evo Konsultan dan Koperasi dengan target pasar orang Menengah kebawah dan ke Atas, dengan konsep Evo menengah keatas dan Koperasi menengah kebawah, jadi segala macam pasar kita makan, selama itu profit.

Tindakan yang dianggap “gila” oleh kebanyakan orang ini sebenarnya merupakan sebuah langkah yang cerdik. Properti Murah dan Program tabungan garansi penghasilan merupakan Program yang terbaik untuk saat ini. Terlebih fasihnya Wisnu Broto dalam berbahasa Inggris membuat Investor ekspatriat mereka merasa nyaman.
Karena kegigihan dan pelayanan primanya, perlahan bisnis Wisnu pun berkembang pesat. Kini Evo Konsultan dan Koperasi GSM  telah punya nama besar di antara pelanggan setianya. Tak hanya berkecimpung di Properti saja, Wisnu Broto pun melirik usaha Deposito dan Asuransi sebagai pengembangan bisnisnya. Gila dan tidak sesuai trend semua ‘kan? Tapi berhasil!

8. Walau Sudah Berhasil Wisnu Selalu Menekankan Pada Calon Pengusaha Untuk Jadi Dirinya Sendiri. Jangan Pernah Jadi Mesin Fotokopi, Sesukses Apapun Orang yang Ingin Kamu Fotokopi


Sejak awal kemunculannya Wisnu dikenal dengan penampilannya yang Selalu dia utamakan, karena melambangkan penghormatan kepada calon Investornya.
Nilai menjadi diri sendiri memang amat Bob junjung tinggi. Ia tidak ingin menjadi fotokopi siapapun dalam menjalani hari. Prinsip ini juga yang ditekankan Wisnu pada mereka yang ingin menuai kesuksesan seperti dirinya,

“Saya tidak pernah mau membagikan kunci sukses saya. Karena sekali lagi, semua itu ya mengalir saja. Lagipula kalau orang meniru saya, apa bedanya mereka dengan mesin fotokopi? Hina sekali jadi fotokopinya Wisnu Broto. Kalau ada orang yang bertanya pada saya, saya bilang, “Ya jalankan saja. Alami saja pengalaman yang Anda alami.”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sempat Dilarang Berbisnis, Pemuda Ini Raih Omzet Ratusan Juta dari Evo Konsultan Properti & Perbankan

Modal Rp 3 juta, Pria Ini Bisnis Property Beromzet Rp 5 Milliar/Bulan